World Through my Words

Saturday, January 19, 2013

Hari Ke-2: Aku Masih Menunggu


Ceileh judulnya, padahal sebenarnya juga ga gitu-gitu amat kok, Oppa.
Siapa kamu sampai aku nunggu kamu segitunya? Kekasih juga bukan. *buang muka*


Oppa, jangan GR ya, ini karena keadaan saja judulnya #30HariMenulisSuratCinta, padahal aku juga gatau apa aku cinta kamu atau engga.. Dan sebaliknya kamu juga begitu sama aku atau engga. Pasti engga. Udah tau kok. *tebalikin meja*

Oppa, aku nulis surat ini dalam bahasa Indonesia ada alasannya. Karena sejak kepulanganmu ke Korea akhir 2011, tidak ada alasan bagiku untuk tetap belajar bahasa Korea. Pertama kali aku ambil les bahasa Korea kan karena kamu yang minta? Sementara aku gatau apa kamu akan kembali lagi ke Indonesia, sedangkan aku juga ga pingin2 banget sekolah ke Korea, jadi aku putuskan tidak seserius itu belajar bahasa Korea. Adapun aku tetap ke kelas yg dibikin Kim Seonsaengnim tiap sabtu pagi, itu karena gratis dan bisa ketemu Soo Jin, ponakanku yang paling imut sedunia. *sengaja nulis gini biar dikirimi cookies sama Stefany Eonni, hihi*

Oppa, Februari 2011, duniaku berubah. Ada semangat baru untuk menjalani tiap harinya. Sebenarnya bukan karena kamu, tapi karena ada sesuatu yg sangat seru: sepak bola. Aku tahu bahwa sebenarnya David Beckham adalah jodohku, sayang sekali aku lahir di Indonesia jadi dia tidak punya kesempatan untuk bertemu denganku dan akhirnya malah menikah sama Victoria Beckham. *dikeplak Victoria*

Kamu cuma bagian kecil dari keseruan itu. Aku malah lebih suka kumpul sama Mamoun dan Benoit, terutama karena mereka bisa bahasa Inggris. Ga kayak kamu, males. Huuu~

Nah, waktu kamu ulang tahun pun aku ngasih kue tart itu cuma berpikir supaya penelitianku lancar aja, istilahnya aku mendekatkan diri sama Persema, bukan sama kamu. Siape eluuu? Seandainya yg waktu itu ulang tahun Mamoun pasti lebih seru :D

Tapi aku tahu sejak itu kamu berubah, lebih membuka diri, lebih banyak menyapa aku, meski cuma manggil namaku aja, aku udah seneng berarti kamu inget aku. Ngenes yah aku. Akhirnya kita sering makan malam bareng, aku seneng kalo pergi sama kamu pasti kamu traktir aku, denger-denger karena budaya Korea emang begitu ya. Kalau sama Mamoun engga, pernah kapan hari aku yang bayarin gitu deh.. Mana perginya rame-rame sama Kim, Niko, Benoit. Bangkrut sekejap deh aku.

Terus kita melewati malam-malam bersama dengan aku mengajari kamu bahasa Indonesia lewat buku yg dikasih Niko…dan akhirnya kamu menyerah karena sekali lagi, males! Ah *gulbam* Akhirnya kamu memaksa aku supaya les bahasa Korea, yang sebenarnya aku benci banget tauk!!! Aku udah bertekad ga mau belajar bahasa yang ga pake huruf Roman, eh kamu pake maksa-maksa lagi. Dih. Untung aja kamu sama Kang Hyun menepati janji buat ngerjain PR-PR itu *ups*.

-- Oppa, mendadak aku lupa mau ngomong apa karena tadi habis aku sela sholat, hehe --

Intinya sih, kalau aku mau cerita panjaaaaang lebaaaaar kasihan nanti judulnya bukan surat tapi novel cinta *halah*

Beberapa waktu lalu, aku sudah pernah menulis satu cerita tentang ‘menunggumu’ karena sekali, dua kali, tiga kali kamu menunda kedatanganmu ke Indonesia. Tadinya aku mau menyempurnakan tulisan itu saja tapi mendadak laptopnya rusak. Ya ampun, sial sekali aku.

Jadi di cerita itu, aku menggambarkan bahwa aku sangat bahagia melewati waktu-waktu bersamamu. Terlebih ketika aku menangis karena putus dari pacarku, kamu dengan entengnya menyodorkan es krim yoghurt strawberry. Aku ga suka es krim buah sebenarnya, tapi demi tatapanmu yang tajam akhirnya aku makan juga es krim itu. Dan kamu tahu? Es krim itu jadi es krim favoritku sejak saat itu. Namanya Yomamte, by-the-way *mendadak pingin*

Ketika kamu mau pulang ke Korea, aku menahan tangis karena katamu kamu pasti kembali. Dan kamu juga tidak suka melihat perempuan menangis, terlebih aku yang katamu lebih lucu kalau tertawa (makanya kamu suka sekali bikin aku tertawa, ya kan Oppa? *ge er*).

Aku sering berharap rasa ini hilang seiring tak pernah lagi aku dengar kabarmu. Terutama karena Facebook tidak populer di Korea, jadi kamu jarang update. Apalagi nge-tweet, boro-boro deh.

Aku juga sangat ingin tahu apa sih rasa ini sebenarnya. Apa ini cinta, suka, sayang, atau sekedar peduli aja? Mamaku mengajarkan aku untuk berbuat baik sama orang, dan waktu aku cerita tentang kamu ke mamaku, beliau bilang “wuih coba bayangkan kamu ada di posisinya. Negara baru, ga bisa bahasanya, ga ada teman dekat atau keluarga.”

Itu dia. Keluarga. Kamu pernah bilang ke eomma-mu waktu telepon, disini ada seseorang yang peduli sama kamu. Kamu sudah anggap dia seperti adikmu sendiri. Semoga itu aku ya *blushing*

Kamu seperti kakak laki-laki yang tidak pernah aku miliki. Rasa sayangku ke kamu tidak akan pernah lebih, seperti yang dipikirkan orang-orang. Karena setiap melihat kamu tertawa, aku ikut bahagia. Setiap melihat kamu sedih, aku ikut sedih. Aku tahu bahwa resiko bermain di Indonesia sekarang sangat besar, dan aku mengkhawatirkanmu. Pun aku tetap senang jika kamu tetap memilih bekerja disini.

Asal kamu tahu Oppa, Tuhan mengabulkan doaku. Kamu sekarang di klub di Jawa Timur kan, tinggalnya pun di Surabaya. Betapa Tuhan baik sekali padaku, dan padamu yang bisa seklub dengan sahabatmu.

Aku tidak tahu apa yang membuat kita belum bertemu hingga saat ini. Entah karena kita berdua terlalu sibuk, atau terlalu gengsi untuk mengangkat telepon dan mengatakan “ketemu, yuk.” Tapi aku percaya cepat atau lambat kita akan bertemu.

Amin.

Selamat datang kembali di liga Indonesia, Oppa. Have a great year ahead, hwaiting! ^^

*foto pertama kita ^^ (dari kiri: SangMin, akuuuhhh yg mungil *kkk*, YoungJun yg ganteng)








0 komentar:

Post a Comment

© I'm Fireworks!, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena