World Through my Words

Tuesday, March 21, 2017

Minutes to Midnight

Tinggal di lantai dua, lengkap dengan balkon plus suhu udara dingin membuat malam ini terasa berbeda. Dua hari penuh nggak keluar kosan sama sekali karena demam ditambah sakit kepala (udah macem iklan obat aja), menghirup segarnya oksigen yang tidak tercampur asap sepertinya jadi ide bagus. Setengah dua belas malam, saya beranjak menuju beranda lantai dua.

Hampir tidak ada kendaraan lewat di jalan depan, hening dan tenang. Ditemani kemerlip lampu dari menara apartemen depan, iPod di genggaman serta secangkir teh tarik, saya menarik kursi dan duduk di balkon. Mensyukuri hidup ada banyak cara dan salah satunya memang sesederhana ini.

Bali selalu menjadi rumah kedua yang nyaman untuk dikunjungi kapan saja. Malam ini, saya mendapatkan suasana itu, hanya beberapa meter dari kamar. Tepat saat lagu Everglow mengalun dari iPod ke telinga, ikut bernyanyi dan tersenyum selalu berhasil membawa kebahagiaan tersendiri.

Betapa hidup penuh dengan warna dan rasa, mengalir bagai air setiap harinya. Pahit manis, hitam putih, menyatu dalam nadi hingga kita mati. Di balik setiap beban ataupun pikiran, ada hikmah dan pelajaran untuk membuat diri jadi lebih dewasa, dari waktu ke waktu. Menjalani sisa usia  sepenuh hati, sepertinya menjadi pilihan paling tepat.

Ketika jenuh dan problema datang bersamaan, pernah terpikir untuk lari kemudian memulai sesuatu yang baru. Lalu apakah menutup paksa sebuah cerita lantas ke depannya semua baik-baik saja? Jawabannya adalah tidak. Selesaikan, biarkan jadi masa lalu, bukankah seharusnya begitu?

My friend said: masa lo gabisa sih melewatin masalah? lo jauh lebih hebat kali daripada beban hidup.

And it was true, seberat apapun itu akan hadir sebuah jawaban untuk mengakhiri semuanya jika kita mau berusaha. Someone also said: apa yang terjadi hari ini, biarkan tertinggal, tak perlu dibawa hingga esoknya. Yes, move on!
Masih sembari mendengarkan lagu-lagu terputar secara acak, perlahan senyum semakin mengembang. Ada banyak percakapan di Whatsapp, dengan teman dan keluarga. Isinya bercandaan, curhat, nyinyirin Ayu Tingting (((penting ya))) yang terakhir tentu saja bertukar cerita. Terlepas dari pekerjaan, ternyata saya masih punya kehidupan.

Cangkir sudah kosong, baterai pemutar musik sudah hampir habis dan beberapa menit lagi hari akan berganti. Saya beranjak, masuk ke dalam dan menutup pintu. Mengawali Selasa dengan tenang dan nyaman, sepertinya minggu ini bersahabat sekali.

21/3/2017

0 komentar:

Post a Comment

© I'm Fireworks!, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena